Selasa, 24 November 2015

Sejuta Film Soekarno



KRITIK FILM “SOEKARNO”
Hanung Bramantyo. Siapa yang tidak mengenal sosok laki-laki ini? Dia seorang sutradara yang sangat hebat, ia menerbitkan film yang bertema perjuang yang kini diambil yaitu kisah masa perjuangan “Soekarno”. Film Soekarno ini digarap setelah beberapa film lainnya seperti Ayat-Ayat Cinta dan Perempuan Berkalung Sorban. Film Soekarno ini dapat menarik  hasrat dan keinginan yang kuat masyarakat untuk menonton film garapan Hanung Bramantyo ini. Di satu sisi, niat membuat film tentang Soekarno perlu diapresiasi dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap sejarah Indonesia, khususnya generasi muda sekarang, sehingga generasi muda tidak berlawanan dengan sejarah.
Namun perlu dicatat, besarnya tanggung jawab sutradara mengangkat tema sejarah ini, maka pembuatan film sejarah, khususnya yang berkaitan dengan tokoh-tokoh bangsa, bukanlah pekerjaan mudah. Sebab harus mampu secara utuh membuat pengumpamaan karakter tokoh yang difilmkan. Namun disisi lain, film ini banyak dipenuhi dengan kontroversi.
Film ini menceritakan Soekarno dari sejak ia kecil yang sering sakit-sakitan. Dengan begitu, nama kecilnya Kusno dianggap tidak cocok, kemudian diganti dengan nama Soekarno. Keluarganya berharap menjadi ksatria layaknya tokoh pewayangan - Adipati Karno. Harapan tersebut terpenuhi, umur 24 tahun Soekarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Dengan ditayangkan film Soekarno kita dapat mengetahui nama Soekarno yang sebenarnya serta bangga akan semangat menggeloranya ketika menjadi seorang orator.
Film Soekarno yang telah beredar merupakan salah satu contoh film yang tidak mampu menampilkan karakter figur Soekarno seutuhnya. Hal tersebut dapat dilihat bahwa sutradara kurang mampu mengangkat sisi ideologisnya Soekarno. Film tersebut juga tidak mengangkat sisi kerakyatan Soekarno. Padahal kedekatan Soekarno dengan rakyat khususnya rakyat kecil, hanya beberapa adegan saja yang menunjukan kedekatannya ketika ada salah satu rakyatnya ditembak oleh Jepang. Terlalu banyak karakter Soekarno yang tidak ditonjolkan oleh sutradara, karena film Soekarno tidak memperlihatkan secara penuh pada masa perjuangan dan sutradara lebih menonjolkan sisi pribadi Soekarno yang suka menikah dan kehidupan keluarganya terlebih mengesampingkan sisi perjuangan seorang Soekarno yang sebenarnya berguna bagi generasi muda. Sehingga generasi muda bisa berpendapat bahwa presiden pertama itu tidak layak menjadi seorang pemimpin yang tidak pantas untuk dicontoh perilakunya.
Menurut saya, Film ini menyajikan potongan-potongan adegan yang tidak nyambung sehingga sulit untuk memahami pesan yang disampaikan melalui film ini. Ditilik dari aspek sejarah, ada banyak kelemahan mendasar dari film ini sehingga tidak pantas dijadikan referensi untuk pembelajaran sejarah. Dapat dilihat ketika pada adegan keluarga Soekarno yang tiba-tiba dibawa ke Jakarta, lalu soekarno pergi ke Surabaya bersama Hatta dan orang yang berpihak kepada Soekarno serta ketika Heroshima dan Nagasaki dibom itu tidak dijelaskan secara mendetail, sehingga penonton tidak bisa mengerti sejarah yang sebenarnya dari film tersebut dan penonton juga tidak mengetahui alur yang digunakan oleh sutradara karena adanya potongan-potongan adegan tersebut.
Dalam film ini terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan Bangkitnya jiwa nasionalisme, Selektif dalam pemilihan peran, Pengambilan gambar yang bagus sedangkan kekurangan dari film ini terdapatnya kata bahasa asing yang mempersulit pemahaman penonton dan mengenai sejarah banyak kekurangan terkait dengan fakta sejarah. Walaupun banyak kontroversi film tersebut juga ditayangkan dan juga mendapatkan apresiasi namun juga mendapatkan cemoohan dari pihak-pihak yang mengenal benar sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar