BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa merupakan bahasa yang arbriter,
digunakan untuk sarana komunikasi. Sama halnya dengan bahasa Tagalog yang
digunakan untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat
Filiphina untuk menjalin kekerabatan. Asal mula bahasa Tagalog dianggap adanya
peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan
lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa
Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya.
Sepanjang masa 265 tahun, Filipina
merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821)
dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol
(1821-1898).
Negara ini mendapat nama Filipina
setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Kemudian setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898,
Filipina diperintah Amerika Serikat.
Sehingga terdapat kata serapan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Tagalog
contohnya, Kumusta ka? Merupakan serapan langsung dari ¿Cómo está?. Setelah
merdeka bahasa Tagalog menjadi bahasa nasional yang awalnya ditulis degan huruf
baybayin atau alibata menjadi Abakada.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana gambaran tentang wilayah
Filiphina?
2.
Bagaimana sejarah bahasa Tagalog?
3.
Apa saja bahasa yang mempengaruhi bahasa
Tagalog?
C. Tujuan
Masalah
1.
Untuk mengetahui gambaran tentang
wilayah Filiphina.
2.
Untuk mengetahui sejarah bahasa Tagalog.
3.
Untuk mengetahui bahasa yang
mempengaruhi bahasa Tagalog.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Wilayah
Filiphina
1.
Letak Geografi
Filiphina
tediri dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan 300.000 km².
Negara ini terletak antara 116° 40' dan 126° 34' BT, dan 4° 40' dan 21° 10' LU.
Di timur dia berbatasan dengan Laut Filipina, di barat dengan Laut China Selatan,
dan di selatan dengan Laut Sulawesi. Pulau Borneo
terletak beberapa ratus kilometer di barat daya dan Taiwan
di utara. Maluku dan Sulawesi di selatan, dan di timur adalah Palau.
Kepulauan ini dibagi menjadi tiga kelompok utama: Luzon, Visayas, dan Mindanao. Pelabuhan sibuk Manila, di Luzon, adalah ibu kota negara dan kota terbesar-kedua setelah Kota Quezon.
Kepulauan ini dibagi menjadi tiga kelompok utama: Luzon, Visayas, dan Mindanao. Pelabuhan sibuk Manila, di Luzon, adalah ibu kota negara dan kota terbesar-kedua setelah Kota Quezon.
2.
Ekonomi
Filipina
terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000
tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung
Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya
mencakup 4.000 mil² serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk.
Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO
(Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995.
Pada
1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran
dari pertanian, industri ringan, dan jasa
pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia
dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997,
tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999,
dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan
untuk terus mereformasi ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan
perkembangan negara industri Asia Timur. Hutang besar
("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat perbaikan situasi
ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi dari pada untuk Departemen
Pendidikan dan militer digabungkan.
Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang konsisten.
Filipina merupakan anggota dari Bank Pengembangan Asia.
Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang konsisten.
Filipina merupakan anggota dari Bank Pengembangan Asia.
3.
Jumlah Penutur
Bahasa
Tagalog atau kadang disebut Filipino, dituturkan oleh lebih kurang 21 juta
orang sebagai bahasa pertama dan 50 juta lainnya sebagai bahasa kedua. Penutur
bahasa Tagalog sebagai bahasa ibu terkonsentrasi di propinsi Bulacan, Bataan, Aurora, Batangas, Cavite, Laguna, Metro Manila, Nueva Ecija, Quezon dan Rizal.
Sedangkan di luar Pulau Luzon, bahasa Tagalog dituturkan di kepulauan Lubang,
Marinduque dan bagian utara serta timur pulau Mindoro.
4.
Luas Wilayah
Filipina
berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697
jiwa pada 2005.
Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon
dan Manila,
ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan.
Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang
aborigin Taiwan
dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan,
Polinesia,
dan Spanyol/Amerika.
Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar
adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta
namun sudah terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.
Tiga
kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa,
Amerika,
dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa,
Arab,
Indonesia,
Korea,
dan Jepang.
Orang-orang Mestizo
adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan
bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa. 95,9% penduduk Filipina
bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia,
dan setara untuk pria
maupun wanita.
Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita dan
66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1% dan sekarang
Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya
tinggi. Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan
sensus 2009.
5.
Agama
dan Budaya
Penduduk
Filipina mayoritas beragama Katolik 80%, hal ini disebabkan Filipina merupakan bekas
jajahan Spanyol,
dilanjutkan dengan Protestan 10%, hal ini karena Filipina dijajah Amerika
Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5% yang mayoritas
berada di Pulau Mindanao, lalu Buddha 2.5%
yang merupakan penduduk pendatang dari Korea Selatan,
Republik Rakyat China, Malaysia,
Singapura,
Jepang,
India,
dan Vietnam.
Sebanyak 0.4% menyatakan dirinya Atheis, dan 2.1% beragama lain.
Kebanyakan
masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta
keramaian. Tarian bambu ini
memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo
merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun
kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di
hadapan rumah yang bernama Parol.
Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai
hiasan rumah mereka.
Organ bambu ini menggunakan lebih
kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat
dari bambu di dunia
B.
Sejarah
Bahasa Tagalog
Peninggalan
tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga
di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada
dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti tertulis ini
sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan
sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme. Sebelum orang-orang Spanyol
datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang
bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam
di bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh
kuat dariKerajaan Malaka.
Sepanjang
masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol
(1565-1821)
dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol
(1821-1898).
Negara ini mendapat nama Filipina
setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898,
Filipina diperintah Amerika Serikat.
Kemudian menjadi sebuah persemakmuran di bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935.
Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II
saat Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh
kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli1946.
Masa-masa penjajahan asing ini sangat memengaruhi kebudayaan
dan masyarakat
Filipina. Negara ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan
merupakan salah satu dari dua negara yang didominasi umat Katolik
di Asia selain Timor Leste.
Pada
mulanya bahasa Tagalog ditulis dengan huruf
baybayin atau juga disebut alibata,
yang berakar dari huruf Brahmi dan terdiri atas 17 huruf, yakni 3 huruf hidup
dan 14 huruf mati yakni a,iI, u, ka, nga, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, la, wa,
sa dan ha. Bukti ini ditemukan oleh para penjajah
Spanyol pada abad ke-16. Buku pertama yang ditulis dalam
bahasa Tagalog adalah buku berjudul Doctrina
Cristiana (Ajaran Kristen) pada tahun 1593.
Buku tersebut ditulis dalam bahasa Spanyol dan dua versi bahasa
Tagalog, yakni huruf Baybayin dan Latin. Sepanjang 300 tahun pendudukan Spanyol
atas Filipina, banyak buku tata bahasa dan kamus yang ditulis tentang bahasa
Tagalog ini. Antara lain, Vocabulario de la lengua tagala
(1835) dan Arte de la lengua tagala y manual tagalog para la
administanci en de los SantosSacramentos
(1850). Sastrawan Tagalog terkemuka pada
masa itu adalah Fransisco
Baltazar (1788-1862),
dikenal dengan julukan Balagtas.
Kemudian setelah lepas dari penjajahan
Spanyol dan dilakukannya kajian terus-menerus terhadap
bahasa-bahasa di Filipina oleh Institut Bahasa Nasional, maka pada tanggal 31 Desember1937
Presiden masa itu Manuel L. Quezon menetapkan bahasa
Tagalog sebagai bahasa negara atau wikang
pambansa dari negara Filipina. Dan dipertegas lagi setelah lepas
dari Amerika Serikat
pada tanggal 4 Juli1946. Meskipun sempat mendapat
tentangan hebat dari pengguna bahasa utama lainnya, khususnya Cebuano, namun bahasa Tagalog tetap
menjadi bahasa resmi Filipina. Mulai tahun 1940,
bahasa Tagalog mulai diajarkan di sekolah-sekolah seluruh Filipina. Dan sejak
tahun 1987 dikenal dengan nama Filipino.
Bahasa Tagalog adalah sebuah bahasa yang terutama dipertuturkan secara
luas dan sekaligus sebagai bahasa resmi di Filipina. Bahasa ini masih mempunyai
hubungan keluarga dengan bahasa-bahasa di Indonesia (Kalimantan dan Sulawesi Utara-Gorontalo) maupun Malaysia (Sabah).Tergolong
keluarga bahasa Austronesia, bersama-sama dengan bahasa Maori,
Indonesia, Melayu, Hawaii, dan bahkan bahasa-bahasa kesukuan
di Taiwan. Kesamaan dengan Bahasa Indonesia ini terletak pada
banyaknya kemiripan kosakata seperti anak, mahal, murah, kambing, ako, dan
ikaw.
Bahasa
Tagalog juga mempunyai beberapa dialek dan sistem penulisan mengenai bahasa
Tagalog. Adapun Fonologi dan Sistem Penulisan dalam Bahasa Tagalog yaitu Bahasa
Tagalog mempunyai 26 fonem yaitu 21 huruf mati dan 5 huruf hidup. Di samping itu sistem
tata bahasanya sederhana, di mana setiap silabi terdiri setidaknya satu huruf
hidup dan satu huruf mati. Bahasa Tagalog terbagi atas beberapa dialek, seperti
dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan, Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan
Tayabas. Namun secara umum dialek Tagalog dibagi menjadi dialek utara, tengah
(termasuk Manila), Selatan dan Marinduque. Dari semua dialek Tagalog ini, hanya
dialek Marinduqe-lah yang paling sulit dipahami, dikarenakan dialek ini
mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa Visayas.
Sebelum kedatangan bangsa Spanyol, Tagalog ditulis dengan
huruf Baybayin atau Alibata yang mempunyai kemiripan dengan huruf-huruf di Sulawesi. Kemudian setelah kedatangan Spanyol,
maka sistem penulisan mulai diganti ke sistem Latin yang berdasarkan ejaan
bahasa Spanyol. Hingga awal abad ke-20, Tagalog ditulis dengan sistem Spanyol
ini. Namun setelah kemerdekaan Filipina, dan Tagalog menjadi bahasa nasional,
seorang ahli tata bahasa yakni Lope
K. Santos memperkenalkan 20 abjad baru yang disebut Abakada dalam
buku tata bahasa bagi anak sekolah dengan judul “balaril”. Dalam Balaril, huruf
yang ada terdiri atas ABKDEGHILMNNgOPRSTUWY. Pada tahun 1976, huruf Abakada ini
diperluas lagi dengan menambahkan huruf C, CH, F, J, Q, RR, V, X dan Z untuk
mengakomodir kosakata yang berasal dari bahasa Inggris dan Spanyol. Namun
kemudian terjadi lagi reformasi ejaan pada tahun 1987 dengan dikuranginya
huruf. Tagalog dari 33 menjadi 28 yaitu ABCDEFGHIJKLMNÑNgOPQRSTUVWXYZ
Huruf Baybayin
A
|
e/i
|
o/u
|
Ka
|
ga
|
nga
|
Ta
|
da/ra
|
Na
|
Pa
|
Ba
|
Ma
|
ya
|
La
|
wa
|
sa
|
ha
|
Perubahan Alphabet Filipino ke Abakada
Huruf dalam
alphabet filipino
|
Huruf dalam
abakada
|
C
|
K atau S atau Ts
|
F
|
P
|
G
|
G atau H
|
J
|
H atau Dy
|
Ñ
|
Ny
|
Q
|
K atau Kw
|
X
|
Ks
|
Z
|
S
|
Contoh Bilangan dalam bahasa tagalog
Bilangan
|
Bahasa Tagalog
|
Bahasa Indonesia
|
0
|
Sero
|
Nol
|
1
|
Isa
|
Satu
|
2
|
Dalawa
|
Dua
|
3
|
Tatlo
|
Tiga
|
4
|
Apat
|
Empat
|
5
|
Lima
|
Lima
|
6
|
Anim
|
Enam
|
7
|
Pito
|
Tujuh
|
8
|
Walo
|
Delapan
|
9
|
Siyam
|
Sembilan
|
10
|
Sampu
|
Sepuluh
|
Contoh kata dalam bahasa tagalog
1.
Oo = Ya
2.
Hindi = Tidak
3.
Kumusta? = Apa kabar?
4.
Magandang umaga = Selamat pagi
5.
Magandang hapon = Selamat siang
6.
Magandang gabi = Selamat malam
7.
Ano ang pangalan mo? = Siapa namamu?
8.
Paalam = Selamat tinggal, sampai jumpa
9.
Salamat = Terima kasih, Selamat
10. Walang
anuman = Sama-sama
C. Pengaruh
bahasa lain
Bahasa
Tagalog yang berakar dari bahasa Austronesia
memiliki banyak kesamaan kosakata dengan bahasa-bahasa di Indonesia dan
Malaysia. Selain itu, karena penjajahan Spanyol, maka banyak sekali kosakata
bahasa Spanyol yang masuk dalam bahasa Tagalog, seperti Kumusta ka? Merupakan
serapan langsung dari ¿Cómo está?. Selain itu pengaruh bahasa Inggris juga
sangat kuat dalam bahasa ini, selain bahasa-bahasa lainnya seperti bahasa Melayu, bahasa Sanskerta (melalui Melayu), bahasa Arab (melalui Melayu), bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa sekitarnya
seperti Kapampangan. Disamping mendapat pengaruh, dua kosakata bahasa Tagalog
juga di serap ke dalam bahasa Inggris, yakni boondock, yang berarti
daerah pedesaan. Istilah ini dibawa oleh para prajurit Amerika yang bertugas di
Filipina pada masa perang, berakar dari kata bundok. Selain itu kata
cogon yang berarti sejenis rumput yang dapat dipakai untuk membuat jaring
berasal dari kata kugon.
1.
Struktur Bahasa
Katalog
Dalam mendeskripsikan seseorang atau sesuatu. Dimulai dengan kata benda
atau kata ganti. Lalu penanda predikat, dan kemudian ditambah kata sifat/ kata
benda/ dan kata ganti. pola kalimat dalam Bahasa Tagalog adalah :
Subjek +Penanda Predikat+Predikat + Objek + Keterangan. Subyek dan kata keterangan
bisa lebih dari satu. Penanda predikat adalah kata ‘ay’. Secara keseluruhan,
ada tiga pola dasar kalimat Bahasa Tagalog, yaitu:
1)
Mendeskripsikan
seseorang atau sesuatu
2)
Seseorang
atau sesuatu yang sedang melakukan sesuatu (kalimat aktif)
3)
Sesuatu yang
terjadi pada seseorang (kalimat pasif)
Contoh kalimat:
BI (Bahasa Indonesia) :Kiko belum siap .
BT (Bahasa
Tagalog): Kiko (subyek) ay (penanda predikat) hindi pa handa (kata
sifat).
Meskipun
bahasa Filipino memiliki struktur kalimat aktif dan pasif, struktur kalimat pasif
lebih banyak digunakan dari pada struktur aktifnya. Hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang lebih banyak menggunakan struktur kalimat
aktif dari pada pasif. Bedanya lagi dengan bahasa Indonesia, bahasa
Filipino/Tagalog mengenal "tense" untuk mengacu pada waktu (past
tense, present tense, future tense, infinitive). Sama dengan bahasa Indonesia
dalam bahasa Filipino juga dikenal adanya imbuhan seperti me-, di-, ke-, ke-an,
di-an, dan lain sebagainya, Permasalahan
yang sering muncul dalam bahasa Tagalog adalaah
kontroversi penggunaan gender. Diantara topik penting tersebut antara lain
tekanan, reduplikasi, penanda bunyi, relasi gramatikal, dan
kategori leksikal (perbedaan antara nomina dan verba). Tidak ada tindak lanjut
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena dianggap tidak perlu untuk
ditindaklanjut.
2.
Fonologi dan Ortografi
(Ejaan)
Daftar Bagian, Struktur Suku
Kata/fonotaktik, dan Tekanan. Daftar bagian dari bahasa Tagalog tidak termasuk
sebagai bunyi yang tidak biasa. Vokalnya antara lain / a, e, i, o, u/ dan
konsonannya antara lain:
Konsonan dalam kalimat sisipan hanya terjadi dalam kata-kata pinjaman. Tipe
fonotaktik yang paling umum dipakai adalah KV dan KVK, tidak ada vokal dalam
permulaan suku kata. Dalam kata-kata asli, pengelompokkan suku kata konsonan
internal hanya muncul apabila vokal tak bertekanan dihapus sebelum bunyi
hampiran. Seperti yang terdapat dalam contoh siyá yang dibaca
sebagai [ʃja] atau tuwíd sebagai [twid]. Sebagian kecil dari
pengelompokkan suku kata konsonan internal adalah diperbolehkannya pinjaman
kata, seperti trabaho ‘kerja’ dan ‘lipstik’.
Dasar leksikal adalah tipe suku kata
dan kombinasi atas dua tipr suku kata dasar yang diperbolehkan
(KV.KV, KV.KVK, KVK.KV, dan KVK.KVK). Klitik dan afiks sering
merupakan suku kata tunggal (KV dan KVK). Banyak kata-kata dalam bahasa Tagalog
yang memiliki dasar leksikal dan memiliki paling tidak satu afiks, kata dengan
tiga atau empat suku kata seringkali terjadi. Bagaimanapun, banyak afiks yang
dapat dikombinasikan satu sama lainnya, kata-kata yang terdiri atas banyak suku
katapun juga biasa dikombinasikan (contoh makipagtáwánan ‘ikut
tertawa’ <tawa ‘tertawa’). Tekanan dalam bahasa Tagalog
memperlihatkan kedekatan hubungan dengan panjangnya vokal. Yang terpenting
adalah tekanan memberikan perbedaan tersendiri dalam bahasa Tagalog.
Bentuk identitas kata segmental dibagi berdasarkan tekanan yang ditunjukkan
atas perbedaan suku kata, suku kata akhir (bukás ‘buka’), atau dua
suku kata terakhir (búkas ‘besok’). Tekanan tidak dapat terjadi
jika hanya terdapat satu suku kata. Suku kata-KVK dalam posisi non-final
umumnya tidak bertekanan.
3. Keistimewaan
Bahasa Tagalog
a. Memiliki
hukum r-d-l
Contoh:
Bahasa Jawa Bahasa Indonesia Bahasa Tagalog
Irung Hidung Ilung
Turu Tidur Tulug
Urang Udang Ulang
b.
Memiliki hukum
j-d
Contoh:
Bahasa Indonesia Bahasa
Tagalog
Jahit dait
Jeruk daluk
Jarang dalang
c. Memiliki hukum r-g-h
Contoh:
Bahasa Indonesia Bahasa
Tagalog Bahasa Bali
Nyiur Niug Nyuh
Layar Layag Layah
Ratus Gatos Hatus
d.
Penggantian
vokal /e/ (pepet) dengan /i/ atau vokal lainnya.
Contoh:
Bahasa Indonesia Bahasa
Tagalog
Enam Anim
Dalam Lalim
Pada kata anim dan lalim dalam bahasa Tagalog yang padadnannya
enam dan dalam bahasa Indonesia, gejala di situ bukan vokal /a/ diganti /i/
melainkan /e/ (pepet) juga yang diganti /i/ sebab kata itu aslinya dalam bahasa
Nusantara adalah Nem dan dalem.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Bahasa Tagalog yang
berakar dari bahasa Austronesia
memiliki banyak kesamaan kosakata dengan bahasa-bahasa di Indonesia dan
Malaysia. Bahasa tagalog mendapatkan pengaruh dari beberapa negara yaitu
Spanyol dan Amerika, sehingga banyak bahasa asing yang masuk dalam bahasa
Tagalog. Bahasa Tagalog pada mulanya ditulis dengan huruf baybayin atau abata
sebelum penjajah itu datang, setelah kemerdekaan Filiphina kemudian dilakukan
kajian secara terus-menerus terhadap bahasa Tagalog dan ditetapkan sebagai
bahasa nasional yang diperkenalkan oleh seorang ahli tata bahasa Lope
K. Santos memperkenalkan 20 abjad baru yang disebut Abakada dalam
buku tata bahasa bagi anak sekolah dengan judul “balaril”.
Bahasa Tagalog
mempunyai beberapa dialek seperti dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan,
Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan Tayabas.
Huruf Tagalog dari 33 menjadi 28 yaitu ABCDEFGHIJKLMNÑNgOPQRSTUVWXYZ. Orang
filiphina mayoritas beragama khatolik, hal ini disebabkan karena jajahan dari
Spanyol.
Daftar Pustaka
Bellwood, Peter.
2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sudarno. 1992. Perbandingan Bahasa Nusantara. Jakarta:
Arikha Media Cipta.
Martin, Cipriano Marcilla y; 1895, Estudio de los
Antiguos Alfabetos Filipinos, Tipo-Litografia del Asilo de Huerfanos,
Malabon.
http//:Wikipedia
LAMPIRAN
Peta Filiphina