Kamis, 07 Januari 2016

makalah bahasa Tagalog



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa merupakan bahasa yang arbriter, digunakan untuk sarana komunikasi. Sama halnya dengan bahasa Tagalog yang digunakan untuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Filiphina untuk menjalin kekerabatan. Asal mula bahasa Tagalog dianggap adanya peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya.
Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Kemudian setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Filipina diperintah Amerika Serikat. Sehingga terdapat kata serapan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Tagalog contohnya, Kumusta ka? Merupakan serapan langsung dari ¿Cómo está?. Setelah merdeka bahasa Tagalog menjadi bahasa nasional yang awalnya ditulis degan huruf baybayin atau alibata menjadi Abakada.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana gambaran tentang wilayah Filiphina?
2.      Bagaimana sejarah bahasa Tagalog?
3.      Apa saja bahasa yang mempengaruhi bahasa Tagalog?
C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui gambaran tentang wilayah Filiphina.
2.      Untuk mengetahui sejarah bahasa Tagalog.
3.      Untuk mengetahui bahasa yang mempengaruhi bahasa Tagalog.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Gambaran Umum Wilayah Filiphina
1.      Letak Geografi
Filiphina tediri dari 7.107 pulau dengan luas total daratan diperkirakan 300.000 km². Negara ini terletak antara 116° 40' dan 126° 34' BT, dan 4° 40' dan 21° 10' LU. Di timur dia berbatasan dengan Laut Filipina, di barat dengan Laut China Selatan, dan di selatan dengan Laut Sulawesi. Pulau Borneo terletak beberapa ratus kilometer di barat daya dan Taiwan di utara. Maluku dan Sulawesi di selatan, dan di timur adalah Palau.
Kepulauan ini dibagi menjadi tiga kelompok utama:
Luzon, Visayas, dan Mindanao. Pelabuhan sibuk Manila, di Luzon, adalah ibu kota negara dan kota terbesar-kedua setelah Kota Quezon.
2.      Ekonomi
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000 tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya mencakup 4.000 mil² serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995.
Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan, dan jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus mereformasi ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan negara industri Asia Timur. Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi dari pada untuk Departemen Pendidikan dan militer digabungkan.
Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan
infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang konsisten.
Filipina merupakan anggota dari
Bank Pengembangan Asia.
3.      Jumlah Penutur
Bahasa Tagalog atau kadang disebut Filipino, dituturkan oleh lebih kurang 21 juta orang sebagai bahasa pertama dan 50 juta lainnya sebagai bahasa kedua. Penutur bahasa Tagalog sebagai bahasa ibu terkonsentrasi di propinsi Bulacan, Bataan, Aurora, Batangas, Cavite, Laguna, Metro Manila, Nueva Ecija, Quezon dan Rizal. Sedangkan di luar Pulau Luzon, bahasa Tagalog dituturkan di kepulauan Lubang, Marinduque dan bagian utara serta timur pulau Mindoro.
4.      Luas Wilayah
Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 86,241,697 jiwa pada 2005. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon dan Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.
Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang. Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa. 95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1% dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi. Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2009.
5.      Agama dan Budaya
Penduduk Filipina mayoritas beragama Katolik 80%, hal ini disebabkan Filipina merupakan bekas jajahan Spanyol, dilanjutkan dengan Protestan 10%, hal ini karena Filipina dijajah Amerika Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5% yang mayoritas berada di Pulau Mindanao, lalu Buddha 2.5% yang merupakan penduduk pendatang dari Korea Selatan, Republik Rakyat China, Malaysia, Singapura, Jepang, India, dan Vietnam. Sebanyak 0.4% menyatakan dirinya Atheis, dan 2.1% beragama lain.
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka.
Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia
B.     Sejarah Bahasa Tagalog
Peninggalan tertulis Filipina dimulai sekitar abad ke-8 berdasarkan temuan lempeng tembaga di dekat Manila. Dari tulisan pada lempeng itu diketahui bahwa Filipina berada dalam pengaruh Sriwijaya. Namun demikian bukti tertulis ini sangat sedikit sehingga bahkan ahli-ahli sejarah Filipina masih beranggapan sejarah Filipina dimulai pada era kolonialisme. Sebelum orang-orang Spanyol datang pada abad ke-16, di Filipina berdiri kerajaan-kerajaan kecil yang bercorak animisme yang terpengaruh sedikit kultur India dan yang bercorak Islam di bagian selatan kepulauan. Kerajaan-kerajaan muslim ini mendapat pengaruh kuat dariKerajaan Malaka.
Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Negara ini mendapat nama Filipina setelah diperintah oleh penguasa Spanyol, Raja Felipe II. Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Filipina diperintah Amerika Serikat. Kemudian menjadi sebuah persemakmuran di bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935. Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli1946. Masa-masa penjajahan asing ini sangat memengaruhi kebudayaan dan masyarakat Filipina. Negara ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan merupakan salah satu dari dua negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Leste.
Pada mulanya bahasa Tagalog ditulis dengan huruf baybayin atau juga disebut alibata, yang berakar dari huruf Brahmi dan terdiri atas 17 huruf, yakni 3 huruf hidup dan 14 huruf mati yakni a,iI, u, ka, nga, ta, da, na, pa, ba, ma, ya, la, wa, sa dan ha. Bukti ini ditemukan oleh para penjajah Spanyol pada abad ke-16. Buku pertama yang ditulis dalam bahasa Tagalog adalah buku berjudul Doctrina Cristiana (Ajaran Kristen) pada tahun 1593. Buku tersebut ditulis dalam bahasa Spanyol dan dua versi bahasa Tagalog, yakni huruf Baybayin dan Latin. Sepanjang 300 tahun pendudukan Spanyol atas Filipina, banyak buku tata bahasa dan kamus yang ditulis tentang bahasa Tagalog ini. Antara lain, Vocabulario de la lengua tagala (1835) dan Arte de la lengua tagala y manual tagalog para la administanci en de los SantosSacramentos (1850). Sastrawan Tagalog terkemuka pada masa itu adalah Fransisco Baltazar (1788-1862), dikenal dengan julukan Balagtas. Kemudian setelah lepas dari penjajahan Spanyol dan dilakukannya kajian terus-menerus terhadap bahasa-bahasa di Filipina oleh Institut Bahasa Nasional, maka pada tanggal 31 Desember1937 Presiden masa itu Manuel L. Quezon menetapkan bahasa Tagalog sebagai bahasa negara atau wikang pambansa dari negara Filipina. Dan dipertegas lagi setelah lepas dari Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli1946. Meskipun sempat mendapat tentangan hebat dari pengguna bahasa utama lainnya, khususnya Cebuano, namun bahasa Tagalog tetap menjadi bahasa resmi Filipina. Mulai tahun 1940, bahasa Tagalog mulai diajarkan di sekolah-sekolah seluruh Filipina. Dan sejak tahun 1987 dikenal dengan nama Filipino.
Bahasa Tagalog adalah sebuah bahasa yang terutama dipertuturkan secara luas dan sekaligus sebagai bahasa resmi di Filipina. Bahasa ini masih mempunyai hubungan keluarga dengan bahasa-bahasa di Indonesia (Kalimantan dan Sulawesi Utara-Gorontalo) maupun Malaysia (Sabah).Tergolong keluarga bahasa Austronesia, bersama-sama dengan bahasa Maori, Indonesia, Melayu, Hawaii, dan bahkan bahasa-bahasa kesukuan di Taiwan. Kesamaan dengan Bahasa Indonesia ini terletak pada banyaknya kemiripan kosakata seperti anak, mahal, murah, kambing, ako, dan ikaw.
Bahasa Tagalog juga mempunyai beberapa dialek dan sistem penulisan mengenai bahasa Tagalog. Adapun Fonologi dan Sistem Penulisan dalam Bahasa Tagalog yaitu Bahasa Tagalog mempunyai 26 fonem yaitu 21 huruf mati dan 5 huruf hidup. Di samping itu sistem tata bahasanya sederhana, di mana setiap silabi terdiri setidaknya satu huruf hidup dan satu huruf mati. Bahasa Tagalog terbagi atas beberapa dialek, seperti dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan, Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan Tayabas. Namun secara umum dialek Tagalog dibagi menjadi dialek utara, tengah (termasuk Manila), Selatan dan Marinduque. Dari semua dialek Tagalog ini, hanya dialek Marinduqe-lah yang paling sulit dipahami, dikarenakan dialek ini mendapat pengaruh dari bahasa-bahasa Visayas.
Sebelum kedatangan bangsa Spanyol, Tagalog ditulis dengan huruf Baybayin atau Alibata yang mempunyai kemiripan dengan huruf-huruf di Sulawesi. Kemudian setelah kedatangan Spanyol, maka sistem penulisan mulai diganti ke sistem Latin yang berdasarkan ejaan bahasa Spanyol. Hingga awal abad ke-20, Tagalog ditulis dengan sistem Spanyol ini. Namun setelah kemerdekaan Filipina, dan Tagalog menjadi bahasa nasional, seorang ahli tata bahasa yakni Lope K. Santos memperkenalkan 20 abjad baru yang disebut Abakada dalam buku tata bahasa bagi anak sekolah dengan judul “balaril”. Dalam Balaril, huruf yang ada terdiri atas ABKDEGHILMNNgOPRSTUWY. Pada tahun 1976, huruf Abakada ini diperluas lagi dengan menambahkan huruf C, CH, F, J, Q, RR, V, X dan Z untuk mengakomodir kosakata yang berasal dari bahasa Inggris dan Spanyol. Namun kemudian terjadi lagi reformasi ejaan pada tahun 1987 dengan dikuranginya huruf. Tagalog dari 33 menjadi 28 yaitu ABCDEFGHIJKLMNÑNgOPQRSTUVWXYZ          
Huruf Baybayin               
A
e/i
o/u
Ka
ga
nga
Ta
da/ra
Na
Pa
Ba
Ma
ya
La
wa
sa
ha

 

Perubahan Alphabet Filipino ke Abakada

Huruf dalam alphabet filipino
Huruf dalam abakada
C
K atau S atau Ts
F
P
G
G atau H
J
H atau Dy
Ñ
Ny
Q
K atau Kw
X
Ks
Z
S

Contoh Bilangan dalam bahasa tagalog
Bilangan
Bahasa Tagalog
Bahasa Indonesia
0
Sero
Nol
1
Isa
Satu
2
Dalawa
Dua
3
Tatlo
Tiga
4
Apat
Empat
5
Lima
Lima
6
Anim
Enam
7
Pito
Tujuh
8
Walo
Delapan
9
Siyam
Sembilan
10
Sampu
Sepuluh
Contoh kata dalam bahasa tagalog
1.      Oo = Ya
2.      Hindi = Tidak
3.      Kumusta? = Apa kabar?
4.      Magandang umaga = Selamat pagi
5.      Magandang hapon = Selamat siang
6.      Magandang gabi = Selamat malam
7.      Ano ang pangalan mo? = Siapa namamu?
8.      Paalam = Selamat tinggal, sampai jumpa
9.      Salamat = Terima kasih, Selamat
10.  Walang anuman = Sama-sama
C.     Pengaruh bahasa lain
Bahasa Tagalog yang berakar dari bahasa Austronesia memiliki banyak kesamaan kosakata dengan bahasa-bahasa di Indonesia dan Malaysia. Selain itu, karena penjajahan Spanyol, maka banyak sekali kosakata bahasa Spanyol yang masuk dalam bahasa Tagalog, seperti Kumusta ka? Merupakan serapan langsung dari ¿Cómo está?. Selain itu pengaruh bahasa Inggris juga sangat kuat dalam bahasa ini, selain bahasa-bahasa lainnya seperti bahasa Melayu, bahasa Sanskerta (melalui Melayu), bahasa Arab (melalui Melayu), bahasa Tionghoa dan bahasa-bahasa sekitarnya seperti Kapampangan. Disamping mendapat pengaruh, dua kosakata bahasa Tagalog juga di serap ke dalam bahasa Inggris, yakni boondock, yang berarti daerah pedesaan. Istilah ini dibawa oleh para prajurit Amerika yang bertugas di Filipina pada masa perang, berakar dari kata bundok. Selain itu kata cogon yang berarti sejenis rumput yang dapat dipakai untuk membuat jaring berasal dari kata kugon.
1.      Struktur Bahasa Katalog
Dalam mendeskripsikan seseorang atau sesuatu. Dimulai dengan kata benda atau kata ganti. Lalu penanda predikat, dan kemudian ditambah kata sifat/ kata benda/ dan kata ganti. pola kalimat dalam Bahasa Tagalog adalah :
Subjek +Penanda Predikat+Predikat + Objek + Keterangan. Subyek dan kata keterangan bisa lebih dari satu. Penanda predikat adalah kata ‘ay’. Secara keseluruhan, ada tiga pola dasar kalimat Bahasa Tagalog, yaitu:
1)      Mendeskripsikan seseorang atau sesuatu
2)       Seseorang atau sesuatu yang sedang melakukan sesuatu (kalimat aktif)
3)      Sesuatu yang terjadi pada seseorang (kalimat pasif)
Contoh kalimat:
BI (Bahasa Indonesia) :Kiko belum siap .
BT (Bahasa Tagalog): Kiko (subyek) ay (penanda predikat) hindi pa handa (kata sifat). 
Meskipun bahasa Filipino memiliki struktur kalimat aktif dan pasif, struktur kalimat pasif lebih banyak digunakan dari pada struktur aktifnya. Hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang lebih banyak menggunakan struktur kalimat aktif dari pada pasif. Bedanya lagi dengan bahasa Indonesia, bahasa Filipino/Tagalog mengenal "tense" untuk mengacu pada waktu (past tense, present tense, future tense, infinitive). Sama dengan bahasa Indonesia dalam bahasa Filipino juga dikenal adanya imbuhan seperti me-, di-, ke-, ke-an, di-an, dan lain sebagainya, Permasalahan yang sering muncul dalam bahasa Tagalog adalaah kontroversi penggunaan gender. Diantara topik penting tersebut antara lain tekanan, reduplikasi, penanda bunyi, relasi gramatikal, dan kategori leksikal (perbedaan antara nomina dan verba). Tidak ada tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena dianggap tidak perlu untuk ditindaklanjut.
2.      Fonologi dan Ortografi (Ejaan)
Daftar Bagian, Struktur Suku Kata/fonotaktik, dan Tekanan. Daftar bagian dari bahasa Tagalog tidak termasuk sebagai bunyi yang tidak biasa. Vokalnya antara lain / a, e, i, o, u/ dan konsonannya antara lain:
Konsonan dalam kalimat sisipan hanya terjadi dalam kata-kata pinjaman. Tipe fonotaktik yang paling umum dipakai adalah KV dan KVK, tidak ada vokal dalam permulaan suku kata. Dalam kata-kata asli, pengelompokkan suku kata konsonan internal hanya muncul apabila vokal tak bertekanan dihapus sebelum bunyi hampiran. Seperti yang terdapat dalam contoh siyá yang dibaca sebagai [ʃja] atau tuwíd sebagai [twid]. Sebagian kecil dari pengelompokkan suku kata konsonan internal adalah diperbolehkannya pinjaman kata, seperti trabaho ‘kerja’ dan ‘lipstik’.
Dasar leksikal adalah tipe suku kata dan kombinasi atas dua tipr suku kata dasar yang diperbolehkan (KV.KV, KV.KVK, KVK.KV, dan KVK.KVK). Klitik dan afiks sering merupakan suku kata tunggal (KV dan KVK). Banyak kata-kata dalam bahasa Tagalog yang memiliki dasar leksikal dan memiliki paling tidak satu afiks, kata dengan tiga atau empat suku kata seringkali terjadi. Bagaimanapun, banyak afiks yang dapat dikombinasikan satu sama lainnya, kata-kata yang terdiri atas banyak suku katapun juga biasa dikombinasikan (contoh makipagtáwánan ‘ikut tertawa’ <tawa ‘tertawa’). Tekanan dalam bahasa Tagalog memperlihatkan kedekatan hubungan dengan panjangnya vokal. Yang terpenting adalah tekanan memberikan  perbedaan tersendiri dalam bahasa Tagalog. Bentuk identitas kata segmental dibagi berdasarkan tekanan yang ditunjukkan atas perbedaan suku kata, suku kata akhir (bukás ‘buka’), atau dua suku kata terakhir (búkas ‘besok’). Tekanan tidak dapat terjadi jika hanya terdapat satu suku kata. Suku kata-KVK dalam posisi non-final umumnya tidak bertekanan.
3.      Keistimewaan Bahasa Tagalog
a.       Memiliki hukum r-d-l
Contoh:
Bahasa Jawa          Bahasa Indonesia        Bahasa Tagalog
                                    Irung               Hidung                                    Ilung
                                    Turu                 Tidur                                       Tulug
                                    Urang              Udang                                     Ulang
b.      Memiliki hukum j-d
Contoh:
Bahasa Indonesia             Bahasa Tagalog
Jahit                                   dait
Jeruk                                  daluk
Jarang                                dalang
c.       Memiliki hukum r-g-h
Contoh:
Bahasa Indonesia              Bahasa Tagalog           Bahasa Bali
Nyiur                                 Niug                            Nyuh
Layar                                 Layag                          Layah
Ratus                                 Gatos                           Hatus
d.      Penggantian vokal /e/ (pepet) dengan /i/ atau vokal lainnya.
Contoh:
Bahasa Indonesia              Bahasa Tagalog
Enam                                 Anim                          
Dalam                                Lalim
Pada kata anim dan lalim dalam bahasa Tagalog yang padadnannya enam dan dalam bahasa Indonesia, gejala di situ bukan vokal /a/ diganti /i/ melainkan /e/ (pepet) juga yang diganti /i/ sebab kata itu aslinya dalam bahasa Nusantara adalah Nem dan dalem.





























BAB III
PENUTUP
A.                 Simpulan
Bahasa Tagalog yang berakar dari bahasa Austronesia memiliki banyak kesamaan kosakata dengan bahasa-bahasa di Indonesia dan Malaysia. Bahasa tagalog mendapatkan pengaruh dari beberapa negara yaitu Spanyol dan Amerika, sehingga banyak bahasa asing yang masuk dalam bahasa Tagalog. Bahasa Tagalog pada mulanya ditulis dengan huruf baybayin atau abata sebelum penjajah itu datang, setelah kemerdekaan Filiphina kemudian dilakukan kajian secara terus-menerus terhadap bahasa Tagalog dan ditetapkan sebagai bahasa nasional yang diperkenalkan oleh seorang ahli tata bahasa Lope K. Santos memperkenalkan 20 abjad baru yang disebut Abakada dalam buku tata bahasa bagi anak sekolah dengan judul “balaril”.
Bahasa Tagalog mempunyai beberapa dialek seperti dialek Lubang, Manila, Marinduque, Bataan, Batangas, Bulacan, Tanay-Paete dan Tayabas.  Huruf Tagalog dari 33 menjadi 28 yaitu ABCDEFGHIJKLMNÑNgOPQRSTUVWXYZ. Orang filiphina mayoritas beragama khatolik, hal ini disebabkan karena jajahan dari Spanyol.













Daftar Pustaka
Bellwood, Peter. 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sudarno. 1992. Perbandingan Bahasa Nusantara. Jakarta: Arikha Media Cipta.
Martin, Cipriano Marcilla y; 1895, Estudio de los Antiguos Alfabetos Filipinos, Tipo-Litografia del Asilo de Huerfanos, Malabon.
http//:Wikipedia
























LAMPIRAN
Peta Filiphina